Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2010

Ssssttt - 9

Banyak anak ala Hollywood - Aktor ganteng Mel Gibson yang tengah pisah ranjang dengan istrinya, punya tujuh orang anak darinya. - Almarhum aktor Marlon Brando juga punya tujuh anak. - Itu belum. Aktris Mia Farrow, mantan isteri Woody Allen, punya 14 orang anak! Sepuluh orang di antaranya hasil adopsi.

Sssstt-9

Ssttt – 9 Banyak anak ala Hollywood - Aktor ganteng Mel Gibson yang tengah pisah ranjang dengan istrinya, punya tujuh orang anak darinya. - Almarhum aktor Marlon Brando juga punya tujuh anak. - Itu belum. Aktris Mia Farrow, mantan isteri Woody Allen, punya 14 orang anak! Sepuluh orang di antaranya hasil adopsi.

Mutiara Hati - 9

Oleh Adji Subela Bab Kedua Tugas pertama ke luar negeri Suasana upacara kesultanan di Kerajaan Johor, salah satu negara bagian yang tergabung ke Persekutuan Malaya, meriah sekali. Sebelum acara pokok dimulai, puluhan tamu penting telah memenuhi tribun utamanya. Panggung dihias sedemikian rupa, didominasi warna kuning keemasan, salah satu warna simbol kekuasaan di banyak kerajaan Melayu. Hiasan-hiasan itu dibuat dari kain satijn. Buket-buket bunga pun diletakkan di meja tamu di deret terdepan, sedangkan karangan bunga diletakkan di berbagai sudut halaman. Para bangsawan yang berasal dari berbagai negara bagian seperti Selangor, Pahang, Kedah, Perak, dan lain-lainnya hadir dengan para istri mereka. Pakaiannya indah-indah, memakai perhiasan yang terbuat dari emas bertahtakan intan berlian. Tanda-tanda kebesaran bertengger di dada-dada mereka, keris yang juga berhulu ukiran emas dan permata terselip di pinggangnya. Para tamu dibagi dalam baberapa kelompok. Ada tribun yang khusus diperuntuk

Artikel -10

Mario Teguh dan Trend ‘Ulama Baru’ Oleh Adji Subela Sekeping fakta mengejutkan membuat kita gembira juga. Satu acara televisi negeri tercinta kita mendapat kehormatan sebagai acara televisi talkshow nomer dua di dunia setelah Oprah Winfrey Show. Siapa tidak bangga mendapat kehormatan itu, setelah kita “nyaris” kehilangan hampir semua bahan kebanggaan? Acara tersebut adalah Mario Teguh’s Golden Ways yang disiarkan stasiun televisi Metro TV setiap hari Minggu pukul 19.05. Kemudian, acara penyemangat jiwa itu juga merebut predikat sebagai acara pertama di dunia yang dalam tempo setahun merebut sejuta lebih facebookers dari berbagai penjuru dalam belasan latar belakang bahasa pesertanya. Dalam tayangan Minggu malam 9 Mei 2010, Mario menunjukkan piagam itu, dan disiarkan pula berbagai tanggapan masyarakat, termasuk Ketua MUI Amidan S, serta Ketua Mahkamh Konstitusi Mahfud MD. Prestasi itu sekaligus menjadi promosi yang jitu untuk mengembangkan acara penyemangat tersebut, sekaligus pendorong

Senyuuum dikiit - 10

Lima seniman meninggal? Seorang seniman meninggal dunia dalam keadaan melarat sekali, sehingga keluarganya sulit untuk memakamkannya. Beberapa orang temannya mencoba mengumpulkan dana, tapi tidak juga mencukupi. Mereka menemui seseorang kaya yang tertarik mendengar ada seniman meninggal dunia dalam kemelaratan. Pengusaha : Berapa dana yang Anda perlukan? Murid : Lima juta rupiah. Pengusaha : Baik saya serahkan 25 juta rupiah, silakan makamkan empat seniman lagi.

Senyum dikiiit - 0

Pengacara, wartawan, dan tentara Bintang film Hollywood beken era 30-40an, Errol Flynn, menulis dalam otobiografinya bahwa, katanya, Tuhan menciptakan semuanya serba sempurna. “Hanya satu kesalahan yaitu ketika Ia menciptakan pengacara,” tulisnya. Jelas saja ia sewot kepada pengacara, sebab ketika dirinya bercerai dengan istrinya, ia digugat hartanya habis-habisan. “Pengacara istriku menguliti aku hidup-hidup,” keluhnya. Akibat gugatan itu ia bangkrut hartanya habis. Sastrawan Inggris William Shakespeare dalam ceritanya berjudul Cade’s Rebellion menulis: Kill all lawyers. Begitu ekstrem ya? Para akhir era 70-an, Majalah Tempo, mengadakan polling kepada para orangtua mengenai siapa calon mertua ideal mereka. Dokter terbukti menempati urutan pertama, disusul insiyur kemudian pengusaha. Siapa menantu yang tidak mereka sukai? Urutan pertama ditempati pengacara, kemudian wartawan dan berikutnya tentara!

Artikel - 9

Always Sex Oleh Adji Subela Sungguh menyedihkan ketika muncul berita seorang gadis hilang “digondol” cowok yang baru dia kenal beberapa hari sebelumnya lewat jejaring sosial facebook. Berita tadi lantas memancing tersiarnya kasus serupa yang ternyata banyak juga terjadi di daerah lain. Bukan cuma ‘penculikan’ saja tapi menyangkut segala jenis skandal yang pada intinya berkisar pada masalah susila, jelasnya saja seks! Tak heran bila ada ulama Islam yang mengharamkan facebook untuk disimak kaum muslimin/muslimah. Tentu saja fatwa itu merugikan ummat sendiri. Essensi sebenarnya adalah bagaimana kita memakai, mengelola facebook itu sehingga dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya dan menghindari mudharat hingga sekecil-kecilnya. Ibarat pisau, bisa dipakai sebagai alat untuk menyejahterakan manusia dan dapat pula untuk tindak kejahatan. Masalah utamanya bukan pada wahana facebook, tapi kerangka berpikir rakyat kita. Rakyat perlu diajar, dididik, diarahkan bagaimana memanfaatkan facebook at

Mutiara Hati - 8

Penulis Adji Subela Bagian Ke-8 Kunjungan kejutan seorang sahabat Setelah sederet upacara kami jalani, maka selama seminggu saya masih tinggal di rumah di Jalan Yogya. Saya hanya mendapat cuti dua hari. Kami semua masih berkumpul di rumah istri saya dengan segala keriangannya. Selama itu sejumlah sahabat masih juga datang menemui saya dan istri. Biasanya kami duduk mengobrol hingga malam larut. Dalam pada itu, saya mendapat tugas untuk memperbaiki asrama kami yang sudah tua. Anggaran sudah kami ajukan ke Jakarta untuk perbaikan kesatrian itu. Saya juga sudah menyiapkan sebuah rumah untuk kami berdua. Rumah ini cukup besar, memiliki tiga kamar yang luas-luas, halaman belakang yang cukup untuk membua lapangan badminton, sebuah garasi dan halaman depan yang lega. Tanah keseluruhannya mencapai luas kurang lebih 400 m persegi. Pada suatu petang, ketika saya duduk-duduk di beranda bersama istri untuk menikmati sore yang cerah, tiba-tiba masuklah seorang pria yang gagah ke halaman rumah. Se

Sssst - 8

Darah aktor-aktris Hollywood 1. Almarhum aktor watak Anthony Quinn punya asal-usul membingungkan. Aktor yang pernah memerani Omar Mochtar, guru agama yang menjadi pejuang kemerdekaan Aljazair dan digelari singa gurun Afrika itu, dilihat dari namanya tentu orang Irlandia. Padahal ia justru punya darah Hispanic lebih banyak. Kakeknya yang asal Irlandia menikah dengan gadis Meksiko. Ayahnya juga menikah dengan gadis Meksiko. Anthony dan keluarganya selalu ingin diakui kemeksikoannya, tapi tak diterima masyarakat Hispanic. Celakanya anggota keluarganya sering mendapat perlakuan diskriminasi karena darah Hispanic-nya. Apes deh. 2. Aktris bomb-sex tahun 60-an, Raquel Welch, benar-benar bikin pria kelimpungan lihat pose foto-fotonya. Raquel yang melejit lewat film James Bond yang dibintangi aktor gagah Sean Connery itu ternyata sebagian besar darahnya Hispanic juga. Woooo pantas panas banget. 3. Aktor peraih Oscar Robert de Niro aneh juga. Ditilik dari namanya tentu ia orang be

Cerpen - 8

DUA PRIA MENANGIS DI BANGKU YANG SAMA Oleh Adji Subela Butir-butir keringat di dahi, leher, serta ditambah dengan tetes-tetes air matanya, tak mampu melarutkan rasa sedih bercampur dengan takut, bimbang, bingung, dan rasa bersalah yang berkepanjangan. Ia merasa istrinya yang tengah hamil tua, dan sudah mendekati hari-hari melahirkan bayi pertamanya, menangis tersedu-sedu di pundaknya. Pria itu pun mengaku dalam hatinya bahwa ia tak tahu apa yang harus diperbuatnya. Bayinya harus dilahirkan, akan tetapi pria itu merasa bahwa usia si istri, kondisi fisiknya, serta ukuran bayinya yang besar – menurut dokter – dan pula ketiadaan uang di sakunya, membuatnya ketakutan menghadapi detik-detik yang mendebarkan namun membahagiakan bagi setiap pasangan yang menantikan kelahiran anak pertamanya. Pria itu membayangkan dirinya memandangi istrinya yang terus menangis. “Pah, ini nanti bagaimana, Pah? Kita tak punya uang, apa yang harus kita lakukan, Pah?” kira-kira demikian bayanga

Mutiara Hati - 8

Penulis Adji Subela  Kunjungan kejutan seorang sahabat Setelah sederet upacara kami jalani, maka selama seminggu saya masih tinggal di rumah di Jalan Yogya. Saya hanya mendapat cuti dua hari. Kami semua masih berkumpul di rumah istri saya dengan segala keriangannya. Selama itu sejumlah sahabat masih juga datang menemui saya dan istri. Biasanya kami duduk mengobrol hingga malam larut. Dalam pada itu, saya mendapat tugas untuk memperbaiki asrama kami yang sudah tua. Anggaran sudah kami ajukan ke Jakarta untuk perbaikan kesatrian itu. Saya juga sudah menyiapkan sebuah rumah untuk kami berdua. Rumah ini cukup besar, memiliki tiga kamar yang luas-luas, halaman belakang yang cukup untuk membua lapangan badminton, sebuah garasi dan halaman depan yang lega. Tanah keseluruhannya mencapai luas kurang lebih 400 m persegi. Pada suatu petang, ketika saya duduk-duduk di beranda bersama istri untuk menikmati sore yang cerah, tiba-tiba masuklah seorang pria yang gagah ke halaman rumah.

Artikel-8

Artikel-8 The Dead of Journalism? Memperingati hari Pers Nasional 2010, 9 Februari Pengantar Sebuah pertanyaan menggelitik muncul dalam diskusi beberapa waktu lalu di sebuah komunitas pers, mengenai pers Indonesia: “Bagaimana membuat penerbitan yang laku? Apa ada resep ampuh?” Maka saya sebagai salah seorang pembicara menjawab: “Kenali dulu baik-baik siapa calon pembeli produk penerbitan Anda, siapa mereka dan apa maunya. Lalu layani mereka baik-baik. Itu pun kalau Anda mampu mengikuti terus selera dan keinginan mereka, karena di jaman sekarang selera dan kemauan itu terus berkembang, berubah dalam waktu cepat.” Ternyata pertanyaan dan jawaban itu sekaligus membuka diskusi hangat mengenai berbagai coreng-moreng mass media sekarang ini baik cetak maupun elektronik. Salah satu pertanyaan yang mencuat antara lain: “Gimana dong sama teori-teori yang kita dapat di bangku kuliah dulu?” Jawaban saya pendek: “Semua teori itu sudah kuno. Kita sendiri sekarang yang membikin teori itu. Pok

Senyum dikiiit

Senyum dikiiit - 7 Etiket 1 Kita harus memegang teguh etiket pergaulan. Kita dilarang berpamitan pulang kepada tuan rumah sebelum pesta usai. Sebaiknya kita menunggu hingga selesai dan membawa pulang sisa-sisa hidangannya! Etiket 2 Seorang pria masuk lalu duduk ke sebuah restoran. Ia lalu mengambil serbet dan mengikatkannya dengan rapi ke lehernya. Manajer restoran berkata kepada pelayan dengan serius: “Tolong tanya dengan hati-hati dan sesopan mungkin, apa yang diinginkan pria itu. Kita belum pernah mendapat tamu seperti itu.” Pelayan itu dengan patuh mendekati tamu penting itu lalu bertanya: “Mohon maaf Tuan, Anda ingin potong rambut atau cukur kumis dan janggut saja?
Artikel-8 The Dead of Journalism? Memperingati hari Pers Nasional 2010, 9 Februari Pengantar Sebuah pertanyaan menggelitik muncul dalam diskusi beberapa waktu lalu di sebuah komunitas pers, mengenai pers Indonesia: “Bagaimana membuat penerbitan yang laku? Apa ada resep ampuh?” Maka saya sebagai salah seorang pembicara menjawab: “Kenali dulu baik-baik siapa calon pembeli produk penerbitan Anda, siapa mereka dan apa maunya. Lalu layani mereka baik-baik. Itu pun kalau Anda mampu mengikuti terus selera dan keinginan mereka, karena di jaman sekarang selera dan kemauan itu terus berkembang, berubah dalam waktu cepat.” Ternyata pertanyaan dan jawaban itu sekaligus membuka diskusi hangat mengenai berbagai coreng-moreng mass media sekarang ini baik cetak maupun elektronik. Salah satu pertanyaan yang mencuat antara lain: “Gimana dong sama teori-teori yang kita dapat di bangku kuliah dulu?” Jawaban saya pendek: “Semua teori itu sudah kuno. Kita sendiri sekarang yang membikin teo
Mutiara Hati – 7 Penulis Adji Subela Bagian Ke-7 Acara ijab khabul berlangsung lancar, dan selesailah sudah pernikahan itu, sekarang kami sudah resmi sebagai suami-istri. Acara yang begitu sakral tersebut berlangsung sederhana sekali. Kami lantas berdoa bersama-sama dan tidak ada pesta. Kami hanya makan minum sekedarnya, lalu selesai sudah. Itu saja. Tidak seperti pengantin jaman sekarang yang begitu hebat pestanya, apalagi pada saat ini para muda itu senang mengadakan acara pre-wedding serta resepsi di hotel-hotel atau gedung-gedung yang bertarif mahal. Pernikahan kami sederhana dan murah, karena memang begitulah model acara pernikahan di jaman dahulu itu. Kendati diadakan di luar Istana, namun tata cara pernikahan tetap dilakukan seperti halnya para bangsawan Melayu menikah. Istri saya tidak dihadirkan dalam satu ruangan dengan saya, dan naib pun tidak pernah menanyakan kesediaan calon istri saya. Masalahnya, bila ditanyakan kepadanya apakah dia bersedia menikah dengan sa