Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2012

Shalimar bertahan 90 tahun

Nostalgia Shalimar versi ringan eau de toillette            Namanya indah seharum wangi parfumnya, yaitu Shalimar, Rumah Cinta. Parfum ini memiliki aroma ketimuran kental dan bertahan sejak 90 tahun silam. Shalimar diciptakan pada tahun 1921 oleh Jacques Guerlain, pembuat wewangian tersohor asal Prancis Selatan yang kemudian membangun industri parfumnya di Paris. Banyak tokoh dunia memakai parfum ini, termasuk Presiden Pertama kita, Ir. Sukarno.           Sebenarnya Shalimar diperuntukkan bagi kaum perempuan, tetapi di kala itu belum ada pemisahan tegas peruntukan minyak wangi, hingga pria pun ikut memakainya. Guerlain terinspirasi oleh keindahan Taman Shalimar yang dibangun di Lahore (sekarang berada di wilayah Pakistan) oleh Syah Jehan untuk permaisurinya, Mumtaz, selain monumen Taj Mahal yang terkenal itu. Guerlain mendambakan parfum yang beraroma antik bunga-bungaan dan kayu-kayuan bernuansa ketimuran.           Dikisahkan pada tahun 1921 itu, ia tengah meneliti b

Makanan Khas & Ekonomi Warga

Oleh Adji Subela  (Bagian-1) Berbagai makanan khas daerah mampu mendongkrak perekonomian warganya lewat perjuangan tanpa henti para pioner mereka. Tanpa gembar-gembor, tanpa bantuan Pemerintah Kabupaten masing-masing, mereka mati-matian merintis penjualan produk makanan tertentu atau unggulannya, yang mungkin justru tidak berasal dari daerahnya sendiri , tapi mampu mereka jual dengan brand baru sendiri. Ini terlihat di Jakarta, yang menjadi tempat berkumpulnya warga dari berbagai daerah. Bisnis mereka merambat berkembang ke sejumlah kota besar di luar Pulau Jawa, dan meningkatkan kesejahteraan keluarganya serta para famili yang ada di kampung halaman. Mereka umumnya membawa para anggota keluarganya untuk berjualan di rantau demi alasan ekonomis karena tidak membayar mahal seperti mempekerjakan karyawan lain. Pada suatu saat nanti “anak didik” itu mampu mandiri mengembangkan usaha sejenis di tempat lain, dengan teknik serupa. Seiring berjalannya waktu, bisnis itu me

Badut di Ledseplein

Cerita pendek Ilustrasi - animasi oleh AS Oleh Adji Subela *) Setiap petang, ketika aku lewat di ujung Jalan Ledseplein, tepatnya di sebuah bundaran, kulihat banyak orang berkumpul di sana duduk-duduk sambil bercengkrama. Ada pasangan pria berkulit putih berpacaran mesra dengan seorang perempuan berkulit hitam, begitu pula sebaliknya. Ada pasangan hitam-hitam, putih-putih, tetapi tak ada yang berkulit sawo matang sepertiku. Paling-paling ada beberapa orang muda berkulit aneh, campuran antara hitam dan putih tadi. Anak-anak kecil berlarian di sekitar bundaran itu, bermain-main tanpa peduli siapa saja yang ada di sekitarnya. Kota Amsterdam seolah terwakili oleh bundaran di ujung jalan tersebut.            Mataku selalu menangkap segerombolan pria yang asyik mengobrol di satu sisi bundaran. Ada pria yang bertubuh tinggi besar, dengan rambut keriting berwarna cokelat serta berkumis tebal tanpa janggut. Setiap pagi hingga petang ia rajin mengamen di sudut jalan. Di saat

Warung K5 Sajikan 85 Menu Top

- Berangkat dari hobby kini melayani konsumen                Luar biasa sekali apa yang dilakukan Heru Suseno (31 th) bujangan asal Pati, Jateng. Dia mendirikan warung K-5 dengan tekad ingin berwiraswasta, melepaskan diri sebagai karyawan. Bukan cuma itu saja, ia “ngotot” ingin memanjakan langganan dengan masakan segar dan rasa seenak-enaknya.               Saung Seno menyajikan 85 jenis masakan tradisional, Barat, maupun Chinese food. Cita rasanya yahud, serta penyajiannya lumayan rapi mirip resto classy . Banyak tempat makan yang menawarkan konsep harga K-5 kualitas hotel bintang lima, tapi kualitas makanannya betul-betul K-5, cuma tempatnya di pertokoan ber-AC. Saung Mas Seno tidak. Warung ini menyajikan rasa masakan enak macam di resto gedongan dengan penyajian rapi dan harga sangat terjangkau.               Masakan unggulannya banyak, seperti bandeng bakar tanpa duri dengan bumbu mantap, ikan irca-rica a la Manado, sop kuah asam, soto, ayam bakar madu, dan nasi ga

Pilot & Bumi Manusia

BUKU     Judul            : Bumi Manusia – Terre des Hommes Penulis       : Antoine de Saint-Exupéry Penerbit     : PT Gramedia Pustaka Utama , Jakarta, Desember 2011 Hak Cipta terjemahan Bahasa Indonesia : Forum Jakarta-Paris Editor        : Jean-Pascal Elbaz Jumlah halaman : 224 Ukuran buku : 1 3,5 cm x 20 cm                Buku ini pada dasarnya sebuah novel non-fiksi, ditulis oleh seorang pilot pesawat pos Prancis, Antoine de Saint-Exupéry, pada masa awal penerbangan komersial, yaitu sektiar tahun 1926, berisi berbagai pengalamannya selama menjalankan tugas. Buku ini terutama diperuntukkan bagi Henri Guillaumet, pilot senior yang ia kagumi karena keberaniannya “membuka” rute baru untuk daerah-daerah berbahaya bagi penerbangan kala itu. Dengan berbagai kendala teknologi a.l. peralatan navigasi terbatas, kemampuan mesin yang belum canggih dan sebagainya, mereka menjalankan tugas dengan penuh kesetiaan.              Para pilot itu

Hilang Keperawanan

      Aktris Robin Given, bekas istri mantan petinju si “Leher Beton” Mike Tyson, ternyata sudah kehilangan keperawanannya ketika masih remaja. Mau tahu siapa pria beruntung yang mencicipi madu si hitam manis ini? Dialah aktor-pelawak Eddie Murphy.

Digulung singa

      Aktris pemain watak Jodie Foster, pernah digulung singa pada usia delapan tahun ketika bermain dalam film kanak-kanak produksi Walt Disney berjudul Napoleon and Samantha . Sampai dewasa ia masih takut melihat binatang ini walau cuma di film.

Stand-up Comedy

      Indonesia sedang dilanda demam stand-up comedy . Si Dongok bernafsu ingin tampil. Beberapa kali ia latihan di depan kawan-kawan kuliahnya. Semua berkomentar buruk:       “Sudah buang mimpimu, jangan tampil besok, banyolanmu payah,” kata seorang di antaranya.       “Oh, tak apa-apa, orang akan tetap menertawakanku karena itu .”

Happy Ending

Setelah preview sebuah film selesai, penulis naskah film itu menanyai seorang penonton dengan penuh harap akan pujian, “Apakah Anda merasakan bahwa film itu akhirnya memiliki happy ending yang hebat?” Penonton menjawab acuh tak acuh: “Oh, ya, tentu saja kami semua bahagia setelah akhirnya film itu tamat”.

Saksi Bisu

Cerita pendek Oleh Adji Subela        Dua orang berlainan jenis itu masuk ke ruanganku. Tak dapat kutolak. Hari malam mengganas menafsui mereka, lalu keduanya lumpuh sejenak. Menarik nafas, berbenah, lalu pergi. Ini menyakitkanku.        Pada satu malam lain dua bulan kemudian, dua orang tersebut masuk lagi, duduk-duduk berhadapan. Dua tabung kecil minuman disedotnya. Wajah mereka memerah-merah. Mereka berkata keras-keras, berteriak, memekik, lalu tiba-tiba si pria berdiri lantas mencekik si perempuan. Perempuan itu lemas, kemudian pria berlalu acuh-tak-acuh. Keluar.        Pria lain lagi, buruk rupanya, datang kemudian ketika malam kian larut menggubrak-gubrak pintuku, mengintip penuh selidik ke dalam ruanganku. Dia tertegun, lantas menyelidik sedapat-dapatnya. Ia terhenyak, lari menjauh. Malam berikutnya sepi.        Malam berikutnya kemudian, seorang berpakaian seragam biru-biru menyoroti ruangan dalam memakai lampu senter. Ia nampak kaget ke

Syahdu Imlek di "hutan" Bogor

Oleh Adji Subela        Hari sudah beringsut malam, arloji telah menunjuk ke angka 23.00 WIB. Hawa dingin pun mulai turun, membasahi Kampung Bulu yang gelap. Kepul asap hio melayang-layang di dalam klenteng mungil di kampung itu, di tengah kerimbunan “hutan” di perbatasan antara Kab. Bogor dan Kota Depok. Atong di dekat altar        Doa-doa pun dilantunkan dalam mengharapkan rejeki dan nasib baik di tahun Naga Air 2012 atau 2563 ini. Setelah malam hendak menggelincir ke arah pagi, sesaat kegelapan pecah oleh semburan-semburan nyala kembang api dan petasan yang dipercaya dapat mengusir roh-roh jahat. Tentu saja perayaan Imlek di sini tak semeriah di Singkawang, Kalbar, seperti yang sudah diceritakan sebelumnya di JURNAL BELLA ini. Atau misalnya di daerah Benteng, Tangerang, atau di daerah Jakarta Kota.        Perayaan Tahun Baru Imlek di Kampung Bulu, Desa Citayam, Kecamatan Tajurhalang, Bogor ini sederhana sekali. Klenteng mungil itu bernama “Makin Litang Seh

Pecak Ikan yang Dijamin Srèèèèngg

Latar depan nampak pecak ikan mas dengan bumbu segar. - Bumbu serba segar dan dimasak mendadak Masakan pecak ikan populer di kalangan masyarakat Betawi, walaupun jenis ini ada juga di daerah lainnya. Kegemaran orang Betawi akan masakan satu ini mendorong bermunculannya warung-warung tradisional yang menyajikan masakan tersebut. Bahkan kini restoran-restoran klas menengah ikut memasukkannya ke dalam daftar menu mereka.                 Tentu saja yang namanya masakan meskipun diolah dengan resep yang persis sama, rasanya akan lain di tangan koki yang berbeda. Begitu pula pecak ikan. Tiap rumah makan (khususnya Betawi) akan memiliki kekhasannya sendiri. Bagi penggemar pecak dengan rasa rempah-rempah yang kuat, Warung Betawi H. Jaja mungkin bisa jadi pilihan. Bumbu serba segar                 Pecak di sini dimasak mendadak baik yang model kering maupun yang berkuah. Ikannya boleh bermacam-macam seperti ikan mas, lele, gurami atau terkadang – kalau ada – ikan gabus. Tap

Tenangnya Pantai Bolihutuo

- Kaya berbagai jenis ikan             Jika Anda mengadakan perjalanan darat dari Gorontalo menuju ke Palu dan sebaliknya melalui rute Trans-Sulawesi, jangan lewatkan mengunjungi pantai Bolihutuo di Kab. Boalemo. Pantai ini berada kira-kira 120 km ke arah barat ibukota Provinsi, tapi setibanya di sana kepenatan kita terasa terbayar.             Pantai yang berpasir putih dan dipenuhi pohon cemara tua serta angin laut yang sejuk, memanjakan rasa keindahan kita. Sejumlah warung ikan bakar tradisional juga tersedia. Seringkali bus jurusan Gorontalo-Palu masuk ke pantai yang terletak hanya beberapa ratus meter dari jalan Trans-Sulawesi untuk membiarkan penumpangnya beristirahat. Jalan yang dulu masih beraspal biasa sejak dua tahun lalu sudah disemen guna memudahkan pengunjung datang ke pantai ini.             Di ujung barat pantai kita dapat menyaksikan sederet rumah nelayan dengan kegiatan penangkapan ikan sehari-hari. Di tempat ini pula kita masih bisa menyaksikan pohon-po